Rabu, 23 Maret 2011

sejarah ju jitsu

Bangsa Jepang selama berabad-abad telah menciptakan beramacam macam beladiri, yang sebagian besar masih ada hingga kini. Salah satu beladiri Jepang yang tertua adalah Jujutsu, yang kadang-kadang dilafalkan oleh orang non Jepang sebagai Ju-jitsu atau Jiu-jitsu. Seni beladiri ini diciptakan oleh para prajurit Samurai sejak tahun 880 – 1868 M, dan sampai sekarang masih dianggap sebagai seni beladiri yang sangat efektif untuk sarana pembelaan diri, terutama bagi para penegak hukum. Bahkan jajaran Keisatsukai (Kepolisian Jepang), NYPD (Kepolisian New York), dan L.A.P.D. (Kepolisian Los Angles,AS) masih mengajarkan Jiujitsu sebagai bagian dari pembekalan anggotanya dalam bertugas. Para Anggota tentara Amerika, Jepang, dan Indonesia juga mempelajari Jiujitsu untuk memperkaya materi H.T.H.C. (Hand To Hand Combat) dalam persiapan tugas di lapangan.
Beladiri Jiujitsu masuk ke Indonesia saat masa pergolakan perang dunia II sekitar tahun 1942. Dibawa oleh seorang tentara Jepang yang bernama Ishikawa. Disiplin Jiu-jitsu yang ia bawa berasal dali aliran Kyushin Ryu. Ishikawa kemudian mewariskan ilmunya kepada Raden Sutopo(Ponorogo) yang kemudian diturunkan kepada kelima muridnya yaitu Firman Sitompul, Sitompul, Heru Nurcahyo, Bambang S dan Heru Winoto. Kelima murid inilah yang menjadi cikal bakal tumbuh dan berkembangnya Jiujitsu di Indonesia.
Sebelum dibentuk organisasi “Institut Jiu-Jitsu Indonesia(IJI)”, Jiujitsu dikenal dengan sebutan perkumpulan bela diri “Bantaran Angin” yang berpusat di Ponorogo. Untuk mengembangkan Jiu-jitsu ke seluruh Indonesia, akhirnya pusat pengembangan Jiu-jitsu dipindahkan ke Jakarta. Disinilah dibentuk sebuah organisasi resmi dan berbadan hukum yang bernama Institut Jiu-Jitsu Indonesia (IJI), sekitar 8 Desember 1981.
Ditahun yang sama, diadakan demonstrasi beladiri Jiu-Jitsu di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Jakarta. Akhirnya Jiu-jitsu berhasil mendapatkan penghargaan serta pengakuan dari Staf kedutaan besar Jepang. Kini, Institut Jiu-Jitsu Indonesia telah menjadi anggota ke-12 World Council of Jiu-Jitsu Organization yang berpusat di London yang menjadikan Jiu-Jitsu sebagai beladiri resmi POLRI dan berbagai kesatuan militer seperti KOPASSUS, KOSTRAD, PASPAMPRES, Marinir dan lainnya. Bahkan Jiu-Jitsu juga dikembangkan di sekolah sekolah, instansi swasta maupun instansi pemerintah dan perguruan tinggi.
Ju-jitsu juga mempunyai sebuah pedoman berupa Sumpah & Semboyan agar bisa di amalkan dan ditaati oleh semua murid. Selain itu, Sumpah dan Semboyan ini bisa juga untuk mendidik murid dan membuat karakter/sifat murid menjadi lebih baik. Sumpah Dan Semboyan Ju-jitsu adalah sebagai berikut :
SUMPAH JU-JITSU :
1. BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
2. TAAT PADA ORANGTUA
3. SANGGUP MENJAGA NAMA BAIK JU-JITSU
4. BERSIKAP KSATRIA DAN JUJUR
5. TAAT PADA PELATIH
SEMBOYAN JU-JITSU :
1. BERLATIH JU-JITSU DEMI KEMANUSIAAN
2. TIDAK BOLEH SOMBONG
3. MELINDUNGI YANG LEMAH, BERDIRI DI PIHAK YANG BENAR
4. JU-JITSU HANYA DIGUNAKAN DALAM KEADAAN TERPAKSA
5. DALAM LATIHAN TIDAK ADA TAWA DAN TANGIS
Sebagaimana Beladiri lain, Jujitsu juga mempunyai tingkatan-tingkatan di dalamnya. Hal ini selain untuk menunjukkan tingkat keahlian juga memudahkan anggota Jujitsu untuk belajar, berlatih dan melatih sesuai Garis – Garis Besar Program Melatih yang telah ditetapkan. Berikut adalah tingkatan-tingkatan Sabuk yang digunakan dalam Jujitsu :
TINGKATAN SABUK DALAM JU-JITSU

Warna sabuk atau ikat pinggang yang menunjukan tingkat keahlian dalam Jiu-Jitsu sebagai berikut:
  • Sabuk Putih = Kyu VI (Roku-Kyu)
  • Sabuk Kuning = Kyu V (Go-Kyu)
  • Sabuk Hijau = Kyu IV (Yon-Kyu)
  • Sabuk Oranye = Kyu III (San-Kyu)
  • Sabuk Biru = Kyu II (Ni-Kyu)
  • Sabuk Coklat = Kyu I (Ik-Kyu)
  • Sabuk Hitam = Dan I (Sho-Dan)
  • Sabuk Hitam = Dan II (Ni-Dan)
  • Sabuk Hitam = Dan III (San-Dan)
  • Sabuk Hitam = Dan IV (Yon-Dan)
  • Sabuk Hitam = Dan V (Go-Dan)
  • Sabuk Merah-Putih = Dan VI (Roku-Dan)
  • Sabuk Merah-Putih = Dan VII (Shichi-Dan)
  • Sabuk Merah-Putih = Dan VIII (Hachi-Dan)
  • Sabuk Merah = Dan IX (Kyu-Dan)
  • Sabuk Merah = Dan X (Ju-Dan)
Pergantian sabuk dari yang satu ke sabuk yang lebih tinggi harus terlebih dahulu menempuh proses ujian-ujian Ju-Jitsu baik ujian teknik Ju-Jitsu maupun fisik dan teori jujitsu.

i.j.i

jūjutsu; juga jujitsu, ju jutsu, ju jitsu, atau jiu jitsu) adalah nama dari beberapa macam aliran beladiri dari Jepang. Tidaklah betul jika dikatakan bahwa Ju-Jitsu mengacu pada satu macam beladiri saja. Jujutsu pada dasarnya adalah bentuk-bentuk pembelaan diri yang bersifat defensif dan memanfaatkan "Yawara-gi" atau teknik-teknik yang bersifat fleksibel, dimana serangan dari lawan tidak dihadapi dengan kekuatan, melainkan dengan cara "menipu" lawan agar daya serangan tersebut dapat digunakan untuk mengalahkan dirinya sendiri. Dari seni beladiri Jujutsu ini, lahirlah beberapa seni beladiri lainnya yang mempunyai konsep defensif serupa, yaitu Aikido dan Judo, keduanya juga berasal dari Jepang.
Jujutsu terdiri atas bermacam-macam aliran (Ryuha), namun pada garis besarnya terbagi atas dua "gaya", yaitu tradisional dan modern. Gerakan dari kedua macam "gaya" Jujutsu ini adalah hampir sama, namun jurus-jurus Jujutsu modern sudah disesuaikan dengan situasi pembelaan diri di zaman modern, sedangkan jurus-jurus Jujutsu tradisional biasanya mencerminkan situasi pembelaan diri di saat aliran Jujutsu yang bersangkutan diciptakan. Sebagai contoh, Jujutsu yang diciptakan di zaman Sengoku Jidai (sebelum Shogun Tokugawa berkuasa) menekankan pada pertarungan di medan perang dengan memakai baju besi (disebut Yoroi Kumi Uchi), sedangkan yang diciptakan di zaman Edo (sesudah Shogun Tokugawa berkuasa) menekankan pada beladiri dengan memakai pakaian sehari-hari (Suhada Jujutsu).
Teknik-teknik Jujutsu pada garis besarnya terdiri atas atemi waza (menyerang bagian yang lemah dari tubuh lawan), kansetsu waza/gyakudori (mengunci persendian lawan) dan nage waza (menjatuhkan lawan). Setiap aliran Jujutsu memiliki caranya sendiri untuk melakukan teknik-teknik tersebut diatas. Teknik-teknik tersebut lahir dari metode pembelaan diri kaum Samurai (prajurit perang zaman dahulu) di saat mereka kehilangan pedangnya, atau tidak ingin menggunakan pedangnya (misalnya karena tidak ingin melukai atau membunuh lawan).
Aliran Jujutsu yang tertua di Jepang adalah Takenouchi-ryu yang didirikan tahun 1532 oleh Pangeran Takenouchi Hisamori. Aliran-aliran lain yang terkenal antara lain adalah Shindo Yoshin-ryu yang didirikan oleh Matsuoka Katsunosuke pada tahun 1864, Daito-ryu yang didirikan oleh Takeda Sokaku pada tahun 1892, Hakko-ryu yang didirikan Okuyama Ryuho pada tahun 1942, dan banyak aliran lainya.

Rabu, 09 Maret 2011

sazesss

merendam kedelai saat mau membuat tahu lebih baik 4 jam sebab kalu lebih tahu bila di goreng tidak bisa mengembang. gambarnya di atas nggak sesuai karena saya suka nggak nyambung. ^_^